Sunday, January 3, 2016

ROSI ON VACATION : SLEEPING UNDER THE STARS

Good Afternoon everybody! How are you? I hope yours as good as mine.
Right now is raining outside in Semarang, which makes me get some writing mood now. 
Anyway, how's your holiday so far? If it went boring then you can see my journey to Jepara down below!

Ini merupakan bukan hal yang baru untuk saya pergi ke pantai, karena saya sangat menyukai pantai dan seisinya. Tapi saya tidak bisa berenang. Nah loh bingung kan. I love beach but im afraid to swim because i would get sink if my love is too deep. What kind of quote is that. 
Saya dan teman-teman saya di kampus merencanakan perjalanan gila!ya gila !. Mengapa demikian? Karena kami merencanakan sesuatu yang diluar nalar manusia, yaitu mendirikan dan tidur didalam tenda di pinggir pantai. I know! It was my first time and I am so pumped!

Kami merencanakan perjalanan ini sudah hampir 1 minggu. Semua menjadi tanggung jawab Eddy dan Shufi, untuk tenda dan perlengkapan apa saja yang harus dibawa tiap individu. Perjalanan dimulai dari Semarang, kami ber-7 ( saya, eddy, shufi, devi, azmi, kunti, wulan ) memutuskan untuk mengendarai motor untuk ke Jepara. Bukan perjalanan yang mudah, karena jalanan pantura dipenuhi truck truck seperti transformers dengan kecepatan tinggi yang tentu akan mudah melindas motor kami. Waktu maghrib tiba kami berhenti di salah satu masjid di dekat kota Jepara untuk sholat dan beristirahat. Setelah beristirahat kami melanjutkan perjalanan ke Jepara, dengan terlebih dahulu mengisi perut di alun-alun kota Jepara karena Shufi sudah seperti orang mau pingsan. Kami makan di alun-alun kota Jepara, makan pecel ayam di Tembalang biasanya hanya Rp 10.000.- sudah dapat ayam dan nasi sepuasnya, tapi disini harganya bisa 3x lipat! Kalau kata Eddy "orang-orang Jepara semuanya kaya-kaya bisa makan di alun-alun" haha. 
Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Bandengan dengan terlebih dahulu membawa kerang sebagai bekal. Lalu, ada insiden helm kunti rusak, jatuh. Kasian....
Sampailah kami di Pantai Bandengan dengan selamat menempuh kurang lebih 3 jam perjalanan dari Semarang. 
Setelah itu kami semua saling bantu mendirikan tenda dengan di komandani oleh Eddy si anak gunung dan Shufi. It was my first experience to set up a tend. And it went well, pretty easy. Haha
Tenda jadi! dan kita semua duduk dan mengobrol di depan tenda yang sudah susah payah kami bangun. 

 Foto diatas diambil dengan susah payah, karena gelap kami harus menggunakan senter dan dengan sedikit keahlian dari Eddyono akhirnya jadi foto yang keren deh. (Ki-Ka : Shufi, Kunti, Oci, Wulan, Devi, Azmi, Eddy).
Kami curhat panjang lebar, dengan posisi berbaring di sleeping bag, kami cerita dari mulai hal pribadi sampai hal gak penting, sambil menunjuk ke bintang-bintang diatas yang seperti saat berkunjung ke Planetarium. Sangat luas, sangat indah melihat awan bergerak, bulan yang cantik serta rasi bintang seperti di film Petualangan Sherina. I always dream about sleeping under the stars, talking with someone that meant a lot in my life, even if its just nonsense talking. I am so blessed. 
 Pagi hari, hmm malam sebelumnya tidur kami terganggu karena banyak pasir dan perasaan was-was selalu kami rasakan entah apa yang kami rasakan. Pagi hari seperti yang saya perkirakan, melihat sunrise dipinggir pantai, saat itu kondisi pantai sedang sepi, siapa juga yang mau ke pantai hari senin kalau bukan mahasiswa tua yang tidak ada kerjaan seperti kami. Shufi, belum bangun! tapi dia rewel gak punya foto sama kita. haha. Oh ya, sedikit tips nih kalau mau menginap di Pantai Bandengan menggunakan tenda sebaiknya izin dulu ke pengelola, jangan seperti kita ya! 
 Butuh perjuangan untuk foto seperti ini. Silau!

Setelah puas bermain air, kami bersih-bersih, melipat tenda dan kiki teman kami menyusul ke pantai untu mengajak kami explore Jepara. Kami semua menuju ke arah kota, kemudian menikmati makanan Jepara, Pecel, eits tapi bukan sembarang pecel, pecel ini pakai rumput laut mentah, so yummy. I am a big lover of pecel even if before being a vegetarian. Lokasinya ada di dekat markas pramuka kota jepara, sebrangnya masjid pokoknya. haha saya lupa posisi persisnya. Tapi itu pecel ter-enak yang pernah saya coba
(Sumber : google.com/1bp.blogspot.com)
Setelah semua kenyang dan makan gratis ditraktir oleh bigboss kami masih penasaran dengan pasar durian yang kami lewati sebelum masuk kota Jepara. Kami melanjutkan untuk mencicipi sop durian di Pasar Durian Ngabul Jepara, shufi yang tidak suka durian terus menutup hidung disaat semua orang menikmati sop duriannya. Hanya dengan 8000 kalian bisa dapat semangkuk sop durian, dan banyak buah durian dengan harga yang bervariasi. Setelah puas kami melanjutkan perjalanan ke Semarang lagi. Dengan budget hanya Rp 50.000,- sudah termasuk bensin saya sangat amat merasa puas. Sampai jumpa di Rosi On Vacation selanjutnya!



No comments :

Post a Comment