Wednesday, October 11, 2017

I Broke Up With Jakarta

I used to live in the city next to Jakarta, when I was in high school I went to Jakarta to get better Education, used to commuting from Bekasi to Jakarta by commuter line (KRL/KRD) I have tried that before its being so systematic now. After finished high school then I moved to Semarang, no traffic except you wanna go to downtown. Of course I go back to my hometown once in a while, and I swear to God I wont work in Jakarta, I hate the traffic. But surprise, I got my first job in Jakarta. Means I have to commute from Bekasi to Jakarta every single day, Monday to Friday at rush hour if I want to reach home soon. 

At the first month of job it was okay, my body is okay nothing is happen. But once the LRT construction happen, man traffic is crazy. I stood for 2-3hrs straight from the transJ shelter to my office shelter. I cant keep up with it, woke up at 5 then at 6 I have to be in shelter so I wont stuck in traffic jam that bad. I gave up at my third or fourth month, then I moved to Commuter line. 

Thought it was better with commuter line (CL), it does faster but its just like you put so much people in bunker with less oxygen (use air con), and as if its ready to explode once the automatic door open. I don’t being hyperbole about it. I took CL at rush hours from Bekasi then transit at Manggarai station, usually took around 45 minutes, not included signal problem, or waiting for “KAJJ” (Kereta api jarak jauh), or any problem. 1.5hrs total from Bekasi to Cawang. Wasn’t pleasant way to start the day. Oh I have to move to another platform and running sometimes.

The condition at Manggarai Station at rush hours at Bekasi Platform

When I came back from office to home, its worse. I finished at 5.30pm, but I wait at office until 6.30pm, just make it less people at station (if its make sense) because people who wants to go to Bekasi is twice bigger than any other station, and the CL is not that much so we have to wait standing in platform just to wait and get in to our CL (kadang sampai 4 banjar L) . we are all tired, and people doesn’t want to give a shit around them, that’s what make them apathy, they don’t want to give elderly sit, they put some music on, covered with mask and pashmina, and sleep ( I don’t know how can they sleep in this situation, probably they just pretending, idk ), they don’t talk to each other, they don’t want to help others with their luggage. I don’t like it.

Inside the woman's train to Bekasi at rush hour

I am, super tired. I bet all of you too, who is commuting from your place to Jakarta. They said Jakarta is everyone dream, Jakarta is everything. And bla bla bla about Jakarta. No I am not blaming you for working in Jakarta, but Jakarta is not healthiest place to work. Traffic jam is everywhere, and every time. Not only in rush hours. You guys spending most of your time at the road from home to office. Stuck for hours, or just like me stuck in CL with loads of arrogant and apathy people. 

The traffic, the people, makes me less productive in work. I often feel so exhausted, home is just place for sleep, Iam too tired to accompany mom watching tv, iam too tired to play with my nephew. I don’t have a time for my family. I don’t have time for myself, probably I cant manage my time well. But the longer I am in Jakarta, the more toxic that I get. I think this is the time I say goodbye and see you in better time, Jakarta.

Sunday, August 13, 2017

Backpacking Bali : Nusa Penida plus Itinerary

Hai! Kali ini aku dan sahabat aku bereksempatan liburan ke Bali selama 4D3N, ini liburan ternyantai banget, ternyaman banget, termager banget. Jadi itinerary aku bikin se simple dan se fleksibel mungkin, aku sama temenku nggak suka liburan yang buru-buru dan gak enjoy the moment. So lets check this out :

26 Juli 2017 :

Flight malam ke Denpasar dari Soekarno-Hatta, aku pilih flight malam soalnya paginya aku kerja dulu huhu. Janjian sama temen aku di bandara.

Cost:
Tiket damri : 40rb
Pesawat Jkt-Dps PP : 1.2Jt

27 Juli 2017 :

Tengah malam sampai di denpasar, dan aku naik grab ke kosannya temen aku.
Dan paginya kita melancong ke Kuta untuk beli nasi pedas bu andika, beli tiket kapal ke nusa penida di pantai sanur. Jadi kalau kamu mau nyebrang ke nusa penida, kamu beli tiket di pantai sanur, yang ada warung mak bengnya. Dari warung mak beng jalan sedikit belok ke kiri ada stand stand gitu banyak nah tinggal pilih deh mau naik kapal yang mana. Aku sih kemarin naik kapal dwi manunggal PP.  Setelah dapat tiket aku sama sahabat aku langsung beli oleh-oleh ke krisna (mumpung uang masih banyak) haha. Mampir seminyak untuk makan yoghurt dan belanja-belanja. Kita tadinya mau ke uluwatu tapi ternyata cuaca tidak mendukung untuk nonton tari kecak. Jadi yaudah lah ya.



Cost :
-          Grab car Ngurah Rai – Jimbaran : 70rb
-      Penginapan + motor : 200K (ini nginep di kosannya temen aku guys dan dikasih motor juga buat keliling)
-          Tiket PP Sanur – Nusa Penida : 200rb

28 Juli 2017 :

Jam 11.00 waktu bali kita nyebrang ke Nusa Penida, perjalanan kurang lebih 30menit aja udah sampai ke Nusa Penida, setelah turun dari dermaga Toyapakeh banyak yang nawarin sewa motor atau mobil, aku langsung pilih motor dan meluncur ke homestay aku di kawasan Toyapakeh juga, kira-kira 10 menit dari pelabuhan. Selama di nusa penida aku tinggal di Jero Rawa Homestay. Tempatnya bagus banget asri, pemiliknya friendly banget lah pokoknya. Setelah taruh barang-barang di homestay aku dan sahabat aku lanjut ke Pura Goa Giri Putri, ini puranya terletak di bawah goa gitu guys, setelah mampir kesana kita mutusin untuk makan siang, di tempat makan yang viewnya itu bagus banget, well semua tempat makan di Nusa Penida itu viewnya bagus sih. Nah disaster is happening! Kita mencoba untuk pergi ke rumah pohon tapi berujung kita keliling satu pulau, karena WAZE nya gajelas banget asli. Kita udah desperate akhirnya pergi ke pantai atuh, dengan kondisi itu udah sore banget dan fail dapetin sunset karena ketutup kabut. Well, jangan diharap perjalanan di nusa penida itu gampang ya, jadi selain tidak ada lampu kalau malam hari, disini juga enggak ada penunjuk arahnya. Masih minim banget, jadi bertanyalah kepada orang-orang disekitar sana. Dan ngomongin masalah medan jalannya, waduh ampun banget deh ya. Saya enggak rekomendasi untuk kamu-kamu yang enggak terlatih naik motor matic, just because jalanannya itu parah, literally batu semuanya, saya merasakan nyusruk, hampir nyusruk dan hampir nabrak. Jalannya naik turun dan batu semua menuju pantai atuh. Dan di pantai atuh kita juga mesti turun tangga yang jaraknya tinggi, ya turunnya fine aja sih tapi naiknya. Aduh ampun deh..

 Sebelum turun ke pantai Atuh


 View Tempat Makan Siang Kami

 Pantai Atuh


Me and Nadia

Cost :
Grabcar Jimbaran – Sanur : 40rb
Sewa motor + Bensin : 170rb
Homestay : 280rb/2 persons
Masuk tiket pantai atuh + parkir : 15rb

29 Juli 2017

 Kita hari ini bangun pagi dan mengatur strategi, kita tanya ke pemilik homestay tempat mana yang paling worth untuk di kunjungi, dan it goes to Pasih Uug/Broken Beach dan angel’s billabong. Okay berbekal bensin dan GPS kita meluncur ke broken beach, perjalannya ini lebih mudah jika dibandingkan ke pantai atuh yang turunan dan tanjakan serta belokan yang tajam. Kita berangkat dari homestay jam 9, sekitar jam 10.30 sampai ditujuan. Kalau dari parkiran spot pertama yang bakal dilihat adalah angel’s billabong, jadi kalau yang gak jago-jago amat berenangnya jangan coba-coba ya karena bisa hanyut  ke laut lepas, oh iya dan disini hanya ada 1 warung, jadi persiapkan perbekalan kalian yes. Kurang lebih beberapa meter jalan kita ketemu deh sama broken beach, asli ini bagus banget sih. Kayak video-video di youtube Cuma lebih bagus hehe. Setelah mulai ramai sama pengunjung kita langsung balik lagi ke toyapakeh untuk makan siang, di salah satu restaurant vegan gitu, setelah beres makan kita balik lagi ke homestay untuk ambil barang dan check out. Dan dilanjutkan ke pelabuhan toyapakeh, btw kan disini tuh kayak pulau kecil gitu ya, jadi motor yang kita sewa ini langsung aja gitu ditaro dipinggir dermaga soalnya mereka kayak udah hafal siapa yang punya motor. Aneh tapi nyata. Habis itu langsung deh nyebrang dari Penida ke Sanur, dan omg itu mau hujan dan anginnya kenceng banget di dalem kapal aku cuma bisa diem aja.
Setelah sampai di sanur, kita masih kenyang sih tapi penasaran banget sama warung mak beng, jadilah kita makan disitu dan ternyata enak banget. Dan must try sih. Rosi Approved. Balik ke kosan kita bersih-bersih dan memutuskan untuk jalan ke legian untuk ya you know what lah ya, melihat sisi lain Bali.

 Angel's Billbong



Broken Beach!!

30 Juli 2017 :
Its time to go back to jakarta! Sedih dan senang sekaligus. See you again Bali!

Little bit tips :
  • 1.     Jalanan di nusa penida  selain jalan utama itu tidak terlalu bagus, masih kadang berpasir, jadi usahakan jangan datang saat musim hujan
  • 2.    Setelah jam 7 malam itu semua aktifitas berhenti, kecuali tempat makan. Pom bensin, tutup, dan jalanan tidak ada penerangan
  • 3.     Kalau kamu perempuan dan fisik kamu lebih kuat dari saya, silahkan naik motor keliling nusa penida tapi kalau kamu cewek haha hihi dan nggak mau capek silahkan sewa mobil. Banyak kok sewa mobil plus driver saran saya sih mendingan ramean atau ajak wisatawan lain pas kalian lagi di kapal supaya lebih murah
  • 4.     Tidak semua penduduk di nusa penida bisa bahasa indonesia
  • 5.   Di bali, masih haram menggunakan transportasi online kecuali di Kuta/Legian/DPS bahkan di bandara harus kucing-kucingan sama drivernya.

HSE AC DAN HSE NON AC

Saya seorang sarjana kesehatan masyarkat, dengan konsentrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja.  Saya memilih konsentrasi tersebut karena menurut saya pekerjaan tersebut sangat masuk diakal saya, dan sangat cocok dengan kepribadian saya.

Setelah lulus dari FKM Undip, tak lama saya bekerja di salah satu perusahaan kontraktor swasta menjadi QHSE (quality, health, safety, environment) Staff di head office. Menurut saya tugas saya di kantor, saya lebih mengarah ke manajerial dan sistem. Bagaimana membuat sistem berjalan dan bagaimana cara me-manage teman-teman safety officer di lapangan, banyak juga pengurusan izin, pemenuhan peraturan perundangan yang harus saya urus, belum lagi saya juga harus inspeksi dan terkadang menginduksi tamu yang datang. Menurut saya, pekerjaan saya sama dengan safety officer di lapangan, hanya saja mereka tidak harus pindah dari satu tempat ke tempat lain, menelfon safety officer lain untuk menanyakan keadaan dilapangan, mengurus perizinan mengenai K3LH, membantu officer lain jika sedang di audit oleh pihak owner, membuat CSMS, dan masih banyak hal lainnya.


aanwizing pertama saya

Di kantor saya tidak mendapatkan pelaksanaan teknis dilapangan sesungguhnya, mengenal proses pembuatan jalan dari mulai mobilisasi, clearing, sampai dengan finishing. Saya tidak paham benar teknis pekerjaan konstruksi di lapangan, jika sedang membuat HIRADC untuk pengajuan penawaran, saya selalu menonton video cara kerjanya dan mengidentifikasi bahaya dan resikonya, atau kalau koneksi internet sedang jelek di kantor, saya bertanya ke engineer atau bahkan GM Konstruksi supaya identifikasi saya benar, yah walaupun tidak 100% tapi hampir mendekati.

Suatu hari saya datang interview dengan posisi safety officer di lapangan, saya optimis saya bisa menjawab pertanyaan yang menginterview saya, saya bisa menjawab hirarki pengendalian, teknik investigasi, cara pembuatan HIRADC, dan lain sebagainya. Setelah dia melihat CV saya dan jobdesc saya selama saya bekerja selama 11bulan, saya terkejut ketika dia mengatakan :

“anda lebih sering di kantor, anda hanya mengerjakan 90% admin dan 10%HSE anda tidak mengerti hse di lapangan seperti apa” katanya

Saya menjawab “mohon maaf pak, bukan saya bermaksud tidak sopan, tapi apa yang bapak katakan itu tidak 100% benar, banyak yang saya kerjakan selain urusan administrasi”

“HSE di kantor itu apa sih? Cuma paham urusan adminsitrasi, gampang lah itu, hse yang sesungguhnya ya di lapangan

Saya semakin emosi, saya diam. Kemudian saya menjawab

“maaf pak, kami di kantor membuat sistem, prosedur, dan guidance, dan juga tools untuk teman-teman di lapangan, yang dilapangan maupun di kantor itu bersinergi tidak ada yang lebih unggul, kita bekerja sama dibawah departemen QHSE”

Bapak tersebut menjawab “apakah ada pertanyaan untuk tahap berikutnya?”

Saya menjawab “tidak terima kasih, cukup”


Saya mengartikan kata-kata bapak yang menginterview saya bahwa HSE di lapangan itu adalah HSE sesungguhnya, sedangkan HSE di kantor yang merasakan AC, tidak perlu merasa kepanasan (saya kepanasan naik ojek dari kantor ke disnaker/kantor walikota) hanya mengurusi administrasi, tidak peduli mengerti keadaan di lapangan (padahal saya bantu supervisior saya untuk audit internal otomatis saya harus belajar kondisi lapangan juga) . sedih, sedih, saya pikir QHSE itu satu kesatuan departemen yang bekerja sama untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, menjaga kesehatan pekerja dan misi mulia lainnya. Tapi ternyata, masih ada juga yang merasa lebih unggul dibanding lainnya. 


Menjadi QHSE adalah pekerjaan mulia, terlalu jahat apabila membandingkan HSE AC dan HSE Non AC.

Tuesday, April 25, 2017

Oblivion,


This is the time when i realize i can not have what i want. I cant keep anything forever. This was started when one of my friend said that he will be resigned from my company. I was trying so hard (until now) to make him stay but i can not. He has his own life to live. Second time was my lover, he was leaving for the distance he said. They do love me, but i cant see the love from it, if they love they will stay. I keep blaming on them why are they leaving if they really love me and its hard to be away from me. Thats such a bullshit.

I remember why the guy on The Fault in Our Star said that his biggest fear is being oblivion, people will not remember anymore about our life. Well, i understand people come and go in our life, either they no longer needed us or we dont need them anymore. I know i am being so selfish to ask them for stay in my life forever, but is it too much to ask? Cant they stay a bit until im ready to be left?





I understand, really if they dont want to stay we dont have to make any effort to make them stay, if they need us they will come back. And i still hate saying goodbye to someone that i have been attached so much, i just dont want they to leave,  why cant we still like we used to be? Why cant we keep this forever? God is not fair, He make their life happier than me. But i do believe, there would be someone replace other that leave. But at this transition time no. i can not accept that they will be gone. I am afraid to be forgotten. 

Saturday, March 4, 2017

When Woman say No it Means No

Every relationship that i had previously i always said that "i will say what i want to say no matter you like it or not"
But sometimes dumbass boy doesnt understand what it really means. Once upon a day in fairy tale my boy ask me to send nudes, i said no.
He ask me two times in the second time he done it in really gentle way "baby can i have sexy picture of you? i really love you and bla bla bla" i cant remember the rest.
"I dont want to show it to you, stop asking or i would be so mad at you" I answer politely still
"but babe please, im begging" he said
"Dont you understand? I said no, no means no, It doesnt mean please convince me harder"

I blocked him after that.



Dear girls, if you dont want to do what you men ask to you then say it no. Kamu, para perempuan punya kekuatan untuk bilang tidak pada pasangan. Jangan takut untuk ditinggalkan, karena mereka sama sekali enggak pantas buat kamu. Kamu sama aja buang waktu untuk seseorang yang nggak menghargai kamu sebagai perempuan, perempuan itu bukan makhluk lemah, kita dan laki-laki diciptakan sama, dengan nama manusia. Ketika laki-laki bisa berkata tidak pada pasangan, tandanya perempuan bisa melakukan hal yang sama. Atas nama cinta mereka menipu kalian para perempuan untuk mengekspos tubuh kalian, melakukan hal-hal yang menjadi fetish pasangan kalian, kalian secara tidak langsung dilecehkan oleh pasangan kalian sendiri.

When it comes to sexuality, you can say no when you are not in the mood of having sex. Its normal, it called rape when your partner force to have sex with you. Ketika pasangan kamu terus memaksa kamu untuk melakukan hal yang tidak kamu sukai kamu tidak harus mengikuti apa yang pasangan kamu inginkan. Kamu punya suara, kamu bukan robot kamu manusia yang punya perasaan. Kamu berhak mengatakan apa yang kamu sukai dan apa yang tidak, kamu tidak harus tunduk pada lelaki, ini zaman milenial dimana di negara lain hak antara perempuan dan laki-laki sudah setara, di Indonesia ini laki-laki masih merasa bahwa perempuan hanya pantas berada di rumah, mengurus anak dan dapur.

Huh, semoga tidak bertemu lelaki seperti itu di masa depan nanti. Good luck ladies!